Selasa, 08 Januari 2013

Sejarah Gong Perdamaian Dunia



Sejarah Gong Perdamaian Dunia



Gong Perdamaian Dunia atau World Peace Gong dibuat pada akhir tahun 2002 yaitu pasca” Bom Bali-1” oleh Djuyoto Suntani (Presiden Komite Perdamaian Dunia) bersama Gde Sumarjaya Linggih (anggota DPR-RI), dan beberapa tokoh nasional lain seperti Esy Darmadi, Lius Sungkharisma. Berkat dukungan bapak Susilo Bambang Yudhoyono (Menkopolkan RI waktu itu), gong ini akhirnya ditabuh untuk pertama kalinya Presiden dan Wakil Presiden RI di Bali pada tanggal 31 Desember 2002, tepat pukul 00.00 WITA dihadapan seluruh tokoh bangsa untuk mencanangkan “Tuhan 2003 sebagai tuhan perdamaian Indonesia”.



Gong Perdamaian Dunia dibunyikan untuk yang kedua kalinya oleh Sekjen PBB di Geneva(Eropa) pada 5 Februari 2003 untuk membuka acara “Second Global Summit on World Peace” yang diikuti oleh para tokoh dunia dari 179 negara. Gong perdamaian Dunia kembali disembunyikan untuk yang ketiga kalinya oleh Presiden RI pada tanggal 14 April 2003 untuk membuka acara “PATA Conference”yang ke -52 di Bali. Lalu Gong besar ini kembali dibunyikan untuk yang keempat kalinya oleh Presiden RI dikota Magelang (Jawa Tengah) pada tanggal 14 Juni 2003 untuk membuka acara “Borobudur Internasional Festival”. Selanjutnya, gong ini dibawa berkeliling dunia guna menggemakan pesan mulia tentang pentingnya perdamaian bagi seluruh umat manusia dimuka Bumi.
    
Gong Perdamaian Dunia adalah satu-satunya sarana persaudaraan dan pemersatu umat manusia diplanet ini. Dengan adanya Gong Perdamaian Dunia, diharapkan seluruh umat manusia dapat disatukan tanpa mengenal perbedaan ras, suku, bangsa, idiologi, ataupun sekat-sekat pemisah lainya , juga, umat manusia diharapkan hanya mengenal satu kesatuan yang utuh dengan mengatas namakan satu keluarga yang tidak lain yaitu”kelurga bumi”. Gong Perdamaian Dunia memiliki banyak symbol yang memiliki makna tersendiri yang dapat mengontrol atau mengakomodir aspirasi dan kepentingan umat manusia. Pada lingkaran tengahnya terdapat tulisan “ World Peace Gong “, gambar bunga, serta tulisan dalam bahasa Indonesia ‘Gong Perdamaian Dunia’. Tulisan dan bunga merupakan peneguhan identitas jati diri Gong Perdamaian. Bahasa inggris ditampilkan karena merupakan bahasa komunikasi internasional. Sedangkan bahasa Indonesia dimunculkan untuk menegaskan bahwa sarana agung ini berhasil dari Indonesia. Sementara gambar bunga digunakan karena bunga merupakan lambang keindahan, kebahagian serta perdamaian.
BERASAL DARI GUNUNG MURIA –INDONESIA
   
Gong Perdamain Dunia paling awal berasal dari Desa Plajan Kecamatan Malonggo Kabupaten Jepara , Jawa Tengah. Gong sacral ini telah berusia 450 tahun dan dijaga oleh ibu Musrini sebagai pewaris milik gong generasi ketujuh, yang bertempat tinggal Desa Plajan dilereng Barat Gunung Muria. Gong ini dibuat oleh seorang wali yang berasal dari kerajaan Demak dan digunakan sebagai sarana dakwah dalam mengajarkan agama islam ke daerah pegunungan yang pada waktu itu msyarakatnya masih menganut kepercayaan animisme, Tokoh dunia peraih ”Nobel perdamaian” yang berkali-kali menjadi perdana Menteri Israel, Shimon Parez, menyambut Gunung Muria di Jawa Tengah (Indonesia) memiliki kekuatan aura magis luar biasa. Yesser Arafat (Presiden Palestina ). Juga peraih ”Nobel Perdamaian, mengatakan Gunung Muria merupakan gunung pilihan Allah untuk dijadikan gunung perdamaian. Kedua tokoh peraih nobel asal Timur Tengah itu berpendapat bahwa Gunung Muria yang ada di Yerusalem (Palestina) karena memiliki struktur ukuran tinggi dan besar yang sama. Namun Muria (Moria) berasal dari bahasa ibrani (Ibrahim), berarti “Pilihan Allah”. Gunung Muriah (Palestina) juga dianggap sebagai tempat yang sacral, mulai dari Zaman Nabi Ibrahim , Nabi Musa, Nabi Daud, Nabi Sulaiman (Solomon). Nabi Isa, hingga Nabi Muhammad. 




 








PRESIDEN KOMITE PERDAMAIAN DUNIA




Sumber Peace Gong Magazine


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar